ERDIKHA MORNING IDEA 04 OKTOBER 2021
View PDF
04 Oct 2021

Apa Kabar Market Hari Ini?

Indeks pada perdagangan minggu lalu ditutup melamah pada level 6228. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks dibebani oleh Consumer Cyclicals (-1.671%), Healthcare (-1.533%), Technology (-1.412%), Basic Materials (-1.307%), Consumer Non-Cyclical (-0.966%), Financials (-0.678%), Energy (-0.534%), Industrials (-0.451%), kendati ditopang oleh sektor Infrastructures (0.015%), Transportation & Logistic (0.406%), Properties & Real Estate (0.82%) yang mengalami penguatan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6200 dan level resistance 6270. Pada bursa US, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1,43%, ditutup pada 34.326,46. Kemudian, indeks S&P 500 naik melejit 1,2% menjadi 4.357,04, sementara indeks sarat saham teknologi Nasdaq Composite naik 0,8% menjadi 14.566,70 dan menghentikan penurunan beruntun lima hari. Untuk bursa US kenaikan yang terjadi lebih karena minimnya indikator ekonomi yang spesifik berpengaruh terhadap indeks sehingga para pelaku pasar lebih fokus terhadap katalis positif terkait penurunan kasus Covid-19 serta terkait perkembangan Washington tentang kemungkinan pengesahan RUU infrastruktur yang sedang diperdebatkan di Capitol Hill. Sejumlah data ekonomi yang dirilis pada Jumat menunjukkan peningkatan belanja konsumen, pulihnya aktivitas pabrik dan pertumbuhan inflasi yang meningkat. Hal ini dapat membantu mendorong bank sentral AS, Federal Reserve alias the Fed, mempersingkat waktunya untuk memperketat kebijakan moneter yang akomodatif. Adanya katalis positif diakhir pekan lalu dari bursa US tersebut bisa saja mempengaruhi pergerakan bursa domestik pada awal pekan ini. Selain itu, pada akhir pekan lalu dari domestik untuk PMI manufaktur cukup positif yakni kembali ekspansi setelah sebelumnya 2 bulan berturut-turut terkontraksi yakni 52,2 pada bulan September yang disebabkan oleh adanya peningkatan pesanan dan produksi yang sebelumnya sempat terganggu karena PPKM. Sedangkan untuk data inflasi secara domestik masih terbilang tumbuh melambat bahkan deflasi jika dilihat secara MoM yakni -0,04% dari sbeelumnya 0,03%, secara YoY 1,6% dari sebelumnya 1,59%. Dari bursa Eropa terkait krisis Energi sebenarnya awalnya kenaikan hargA gas alam tersebut dikarenakan terganggunya proses distribusi dengan tidak adanya SDM untuk supir yang mau mengantarkan komoditas tersebut sehingga terjadilah kekurangan energi yang terjadi di Eropa,India dan China pun mengalaminya. Jadi dari supply sebenarnya ada dan tidak begitu terganggu. Sebagai informasi, Harga gas yang semakin mahal membuat biaya pembangkitan listrik dengan bahan bakar ini kian tidak ekonomis. Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam adalah EUR 75,725/MWh pada 28 September 2021. Dengan batu bara, harganya hanya EUR 50,53/MWh. Sebagai negara eksportir terbesar dunia untuk batubara dan CPO, Indonesia seharusnya diuntungkan dengan adanya katalis ini serta bisa meningkatkan ekspor domestik untuk periode saat ini. Dari komoditas pada akhir pekan lalu yang mengalami kenaikan cukup signifikan yakni dari batubara karena adanya kenaikan permintaan terutama dari China karena adanya musim dingin serta beberapa importir utama batubara lainnya di negara-negara subtropis di belahan bumi utara yang bersiap menghadapi musim dingin. Menurut kami akan ada potensi bagi batubara melanjutkan penguatannya pada pekan ini seiring masih tingginya permintaan untuk persiapan musim dingin dibeberpaa negara tersebut.





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com